Selasa, 12 November 2013
PW ST. YOSAFAT, Uskup dan Martir
Uskup Yosafat menyerahkan hidupnya sebagai martir demi kehidupan Gereja (Paus Pius XI).
Antifon Pembuka (Luk 4:18)
Roh Tuhan menyertai aku. Aku diurapi-Nya dan diutus mewartakan kabar gembira kepada kaum fakir miskin dan menghibur orang yang remuk redam.
Doa Pagi
Allah Bapa kami, alangkah luhur kami Kaucipta menurut gambar dan hakikat-Mu sendiri. Semoga kami mampu melaksanakan kehendak-Mu juga bila kami menghadapi pandangan sesama yang tidak selalu benar. Semoga Engkau pun berkenan menerima persembahan hidup kami dan kami boleh tinggal dalam kasih-Mu sepanjang hari ini dan untuk selama-lamanya. St. Yosafat, doakanlah kami. Amin.
Bacaan I
Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (Keb 2:23-3:9)
"Orang yang telah percaya kepada Allah akan memahami kebenaran, dan yang setia dalam kasih akan tinggal pada-Nya."
Allah telah menciptakan manusia untuk kebakaan, dan ia dijadikan-Nya gambar hakikat-Nya sendiri. Tetapi karena dengki setan maka maut masuk ke dunia, dan yang menjadi milik setan mencari maut itu. Tetapi jiwa orang benar ada di tangan Allah, dan siksaan tiada menimpa mereka. Menurut pandangan orang bodoh mereka mati nampaknya, dan pulang mereka dianggap malapetaka, dan kepergiannya dari kita dipandang sebagai kehancuran. Namun mereka berada dalam ketenteraman. Kalaupun mereka disiksa menurut pandangan manusia, namun harapan mereka penuh kebakaan. Setelah disiksa sebentar mereka menerima anugerah yang besar, sebab Allah hanya menguji mereka, lalu mendapati mereka layak bagi diri-Nya. Laksana emas dalam dapur api diperiksalah mereka oleh-Nya, lalu diterima bagaikan kurban bakaran. Maka pada waktu pembalasan mereka akan bercahaya, dan laksana bunga api yang berlari-larian di ladang jerami. Mereka akan mengadili para bangsa dan memerintah sekalian rakyat. Dan Tuhan berkenan memerintah mereka selama-lamanya. Orang yang telah percaya kepada Allah akan memahami kebenaran, dan yang setia dalam kasih akan tinggal pada-Nya. Sebab kasih setia dan belas kasih menjadi bagian orang-orang pilihan Allah.
Demikianlah sabda Tuhan.
U: Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Reff.: Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu.
Ayat (Mzm 34:2-3.16-19):
- Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
- Mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong; wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi.
- Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.
Bait Pengantar Injil
Reff.: Alleluya
Ayat: Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.
Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (Luk 17:7-10)
"Kami ini hamba-hamba tak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan."
Yesus bersabda kepada para murid, “Siapa di antaramu yang mempunyai seorang hamba, yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu waktu ia pulang dari ladang, ‘Mari segera makan?’ Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu, ‘Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai aku selesai makan dan minum’! Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum’. Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena ia telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya? Demikian jugalah kalian. Apabila kalian telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kalian berkata, ‘Kami ini hamba-hamba tak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan’.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan
Yesus mengajarkan bahwa setelah melayani Tuhan, janganlah kita mencari hadiah apapun, bahkan ucapan terima kasih dari-Nya sekalipun. Sebaliknya, kita harus merendahkan diri kita dan ingat bahwa kita hanya melaksanakan perintah-Nya (Luk 17:9-10). Sifat manusiawi kita menggoda kala membaca perumpamaan ini sehingga kadang kita berpikir: "Apakah yang saya dapatkan saat melayani Engkau, Tuhan?" Yesus mengajarkan bahwa tanggapan yang lebih baik adalah ungkapan dalam Injil besok. Seorang kusta yang disembuhkan bersimpuh di kaki Yesus, memuliakan Tuhan dan berterima kasih kepada Yesus (Luk 17:15-16, 18).
Sekali lagi, Injil menantang kita untuk fokus pada apa yang diinginkan Tuhan agar kita lakukan, bukan apa yang kita dapatkan dari itu semua. Kami tidak perlu berharap ucapan terima kasih dari Tuhan, melainkan, kita justru harus mengucap syukur kepada-Nya: "Kami ini hamba-hamba tak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan" (Luk 17:10). Ini adalah pola pikir Yesus dalam pelayanan. Meskipun Dia adalah Allah, Tuhan Yesus tidak "datang untuk dilayani, melainkan untuk melayani" (Mrk 10:45).
Oleh karena itu, "marilah kita bersyukur kepada Tuhan Allah kita" dan berterima kasih kepada-Nya karena memperhitungkan kita sehingga layak untuk berdiri di hadirat-Nya dan melayani Dia. Fokuslah pada pelayanan sebagaimana Yesus melayani, dan bukannya pada pemberian perhatian atau pun ucapan terima kasih. "Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa" (Yoh 12:26). Hal itu jauh melampaui apa pun yang bisa kita bayangkan (lih. Ef 3:20; Ibr 6:10).
Doa Malam
Bapa yang Mahabaik, kami bersyukur atas bimbingan-Mu hari ini melalui jatuh bangun hidup kami. Tolonglah kami agar tetap menyadari “siapakah aku ini”. Semoga dalam melaksanakan tugas-tugas kami, kami tetap bersikap jujur dan rendah hati. Ke dalam tangan-Mu, ya Bapa, kami serahkan hidup kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Post a Comment