Jumat, 18 Oktober 2013
Pesta Santo Lukas, Penginjil
Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka hal-hal lainnya akan ditambahkan kepadamu --- Bdk. Mat 6:33; Luk 12:31
Antifon Pembuka (lih. Yes 52:7)
Betapa menyenangkan mendengar derap kaki orang yang turun berlari dari gunung dan memaklumkan, "Damai!" yang membawa kabar sukacita dan mewartakan, "Kita selamat!"
Doa Pagi
Allah Bapa yang mahabaik, hari ini kami merayakan Pesta Santo Lukas. Terinspirasi oleh Injilnya, semoga kami dapat lebih bersemangat dalam perjalanan iman kami. Semoga dunia yang Engkau berikan sebagai tempat kami hidup tidak membuat kami sesat melainkan menjadi sarana untuk sampai kepada-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan I
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (2Tim 4:10-17b)
"Hanya Lukas yang tinggal dengan aku."
Saudaraku terkasih, Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku. Ia telah berangkat ke Tesalonika. Kreskes telah pergi ke Galatia, sedang Titus ke Dalmatia. Hanya Lukas yang tinggal dengan aku. Jemputlah Markus dan bawalah ia kemari, karena pelayanannya penting bagiku. Tikhikus telah kukirim ke Efesus. Jika engkau kemari, bawalah juga jubah yang kutinggalkan di Troas di rumah Karpus dan juga kitab-kitabku, terutama perkamen itu. Aleksander, tukang tembaga itu, telah banyak berbuat kejahatan terhadap aku. Tuhan akan membalasnya menurut perbuatannya. Hendaklah engkau juga waspada terhadap dia, karena dia sangat menentang ajaran kita. Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak seorang pun yang membantu aku; semuanya meninggalkan aku. -- Kiranya hal itu jangan ditanggungkan atas mereka. -- Tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya, dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U: Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Reff.: Para kudus-Mu, ya Tuhan, memaklumkan Kerajaan-Mu yang semarak mulia.
Ayat. (Mzm 145:10-13ab.17-18):
Bait Pengantar Injil
Reff.: Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 15:16): Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu supaya pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.
Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:1-9)
"Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya."
Pada suatu hari Tuhan menunjuk tujuh puluh murid, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka, "Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian itu, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Pergilah! Camkanlah, Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan. Kalu kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu, 'Damai sejahtera bagi rumah ini.' Dan jika di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal padanya. Tetapi jika tidak, salammu itu akan kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Jika kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ, dan katakanlah kepada mereka, 'Kerajaan Allah sudah dekat padamu'."
Demikianlah Injil Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan
Setiap orang yang sudah dibaptis mendapat tugas untuk menjadi pewarta Injil. Isi dari Injil adalah kabar suka cita dari Allah, yaitu Allah yang sungguh penuh belas kasih kepada manusia. Maka menjadi pewarta Injil berarti mewartakan belas kasih Allah kepada orang-orang yang berada di sekitar kita.
Bagaimana agar belas kasih Allah bisa kita wartakan? Kita bisa menyampaikan kasih Allah jika kita tidak lagi terfokus dan hanya memikirkan diri dan kepentingan pribadi. Menjadi pewarta harus berani keluar dari diri sendiri dan memperhatikan kebutuhan dan kepentingan sesama. Di dalam masyarakat, orang cenderung sibuk dengan urusan pribadi serta mencari keuntungan sepuas-puasnya tanpa memperhatikan nilai keadilan, kejujuran, dan belas kasih. Di tengah-tengah masyarakat yang demikian, kita dipanggil untuk hidup penuh kemurahan hati, mudah mengampuni, mudah menolong, mudah bekerja sama dan senantiasa menjadi pembawa damai serta menegakkan kebenaran, keadilan, dan kejujuran.
Tantangan yang harus kita hadapi agar bisa menjadi pewarta adalah rasa takut dan khawatir yang berlebihan. Kita khawatir dan takut jika dengan melakukan perbuatan baik, bersikap benar dan jujur, kita justru dimusuhi dan ditinggalkan teman, atau takut tidak mendapat jabatan, kedudukan, dsb. Rasa takut dan khawatir yang berlebihan menjadi hambatan dalam tugas sebagai pewarta Injil. Yesus mengajak kita untuk tidak takut lagi, karena Dia selalu menyertai kita.
Doa Malam
Allah Bapa Yang Mahapengasih, Engkau telah mengutus aku untuk menjadi pewarta Injil, agar Kerajaan-Mu hadir di dunia. Teguhkanlah aku selalu agar mampu bekerja sama dengan Roh-Mu dalam menyampaikan belas kasih-Mu kepada sesamaku. Amin.
Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka hal-hal lainnya akan ditambahkan kepadamu --- Bdk. Mat 6:33; Luk 12:31
Antifon Pembuka (lih. Yes 52:7)
Betapa menyenangkan mendengar derap kaki orang yang turun berlari dari gunung dan memaklumkan, "Damai!" yang membawa kabar sukacita dan mewartakan, "Kita selamat!"
Doa Pagi
Allah Bapa yang mahabaik, hari ini kami merayakan Pesta Santo Lukas. Terinspirasi oleh Injilnya, semoga kami dapat lebih bersemangat dalam perjalanan iman kami. Semoga dunia yang Engkau berikan sebagai tempat kami hidup tidak membuat kami sesat melainkan menjadi sarana untuk sampai kepada-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan I
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (2Tim 4:10-17b)
"Hanya Lukas yang tinggal dengan aku."
Saudaraku terkasih, Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku. Ia telah berangkat ke Tesalonika. Kreskes telah pergi ke Galatia, sedang Titus ke Dalmatia. Hanya Lukas yang tinggal dengan aku. Jemputlah Markus dan bawalah ia kemari, karena pelayanannya penting bagiku. Tikhikus telah kukirim ke Efesus. Jika engkau kemari, bawalah juga jubah yang kutinggalkan di Troas di rumah Karpus dan juga kitab-kitabku, terutama perkamen itu. Aleksander, tukang tembaga itu, telah banyak berbuat kejahatan terhadap aku. Tuhan akan membalasnya menurut perbuatannya. Hendaklah engkau juga waspada terhadap dia, karena dia sangat menentang ajaran kita. Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak seorang pun yang membantu aku; semuanya meninggalkan aku. -- Kiranya hal itu jangan ditanggungkan atas mereka. -- Tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya, dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U: Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Reff.: Para kudus-Mu, ya Tuhan, memaklumkan Kerajaan-Mu yang semarak mulia.
Ayat. (Mzm 145:10-13ab.17-18):
- Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
- Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
- Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.
Bait Pengantar Injil
Reff.: Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 15:16): Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu supaya pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.
Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:1-9)
"Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya."
Pada suatu hari Tuhan menunjuk tujuh puluh murid, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka, "Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian itu, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Pergilah! Camkanlah, Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan. Kalu kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu, 'Damai sejahtera bagi rumah ini.' Dan jika di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal padanya. Tetapi jika tidak, salammu itu akan kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Jika kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ, dan katakanlah kepada mereka, 'Kerajaan Allah sudah dekat padamu'."
Demikianlah Injil Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan
Setiap orang yang sudah dibaptis mendapat tugas untuk menjadi pewarta Injil. Isi dari Injil adalah kabar suka cita dari Allah, yaitu Allah yang sungguh penuh belas kasih kepada manusia. Maka menjadi pewarta Injil berarti mewartakan belas kasih Allah kepada orang-orang yang berada di sekitar kita.
Bagaimana agar belas kasih Allah bisa kita wartakan? Kita bisa menyampaikan kasih Allah jika kita tidak lagi terfokus dan hanya memikirkan diri dan kepentingan pribadi. Menjadi pewarta harus berani keluar dari diri sendiri dan memperhatikan kebutuhan dan kepentingan sesama. Di dalam masyarakat, orang cenderung sibuk dengan urusan pribadi serta mencari keuntungan sepuas-puasnya tanpa memperhatikan nilai keadilan, kejujuran, dan belas kasih. Di tengah-tengah masyarakat yang demikian, kita dipanggil untuk hidup penuh kemurahan hati, mudah mengampuni, mudah menolong, mudah bekerja sama dan senantiasa menjadi pembawa damai serta menegakkan kebenaran, keadilan, dan kejujuran.
Tantangan yang harus kita hadapi agar bisa menjadi pewarta adalah rasa takut dan khawatir yang berlebihan. Kita khawatir dan takut jika dengan melakukan perbuatan baik, bersikap benar dan jujur, kita justru dimusuhi dan ditinggalkan teman, atau takut tidak mendapat jabatan, kedudukan, dsb. Rasa takut dan khawatir yang berlebihan menjadi hambatan dalam tugas sebagai pewarta Injil. Yesus mengajak kita untuk tidak takut lagi, karena Dia selalu menyertai kita.
Doa Malam
Allah Bapa Yang Mahapengasih, Engkau telah mengutus aku untuk menjadi pewarta Injil, agar Kerajaan-Mu hadir di dunia. Teguhkanlah aku selalu agar mampu bekerja sama dengan Roh-Mu dalam menyampaikan belas kasih-Mu kepada sesamaku. Amin.
Post a Comment