Selasa, 17 September 2013
Hari Biasa Pekan Biasa XXIV/C
“Hendaknya pedang Roh, yaitu firman Allah, diam berlimpah-limpah dalam mulut dan hatimu.” (St. Albertus dari Yerusalem)
Antifon Pembuka (Mzm 101:1.2)
Aku hendak menyanyikan kasih setia dan hukum, aku hendak bermazmur bagi-Mu ya Tuhan. Aku hendak memerhatikan hidup yang tidak bercela.
Doa Pagi
Ya Tuhan, berilah rahmat kerendahan hati, kebijaksanaan dan kelembutan hati bagi para pemimpin, terutama para pemimpin kaum religius. Berkatilah mereka agar dapat menjalankan tugas dan pelayanan mereka dengan ketulusan hati, demi Engkau sendiri yang mereka abdi dalam diri sesama. Semoga pelayanan mereka juga dapat menciptakan suasana damai dan tenteram. Amin.
“Hendaknya pedang Roh, yaitu firman Allah, diam berlimpah-limpah dalam mulut dan hatimu.” (St. Albertus dari Yerusalem)
Antifon Pembuka (Mzm 101:1.2)
Aku hendak menyanyikan kasih setia dan hukum, aku hendak bermazmur bagi-Mu ya Tuhan. Aku hendak memerhatikan hidup yang tidak bercela.
Doa Pagi
Ya Tuhan, berilah rahmat kerendahan hati, kebijaksanaan dan kelembutan hati bagi para pemimpin, terutama para pemimpin kaum religius. Berkatilah mereka agar dapat menjalankan tugas dan pelayanan mereka dengan ketulusan hati, demi Engkau sendiri yang mereka abdi dalam diri sesama. Semoga pelayanan mereka juga dapat menciptakan suasana damai dan tenteram. Amin.
Bacaan I
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (3:1-13)
"Mereka yang melaksanakan tugas pelayanan dengan baik, memperoleh kedudukan yang baik."
Saudara terkasih, benarlah perkataan ini, “Orang yang menghendaki jabatan penilik jemaat, menginginkan pekerjaan yang indah.” Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari seorang isteri saja. Ia harus dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, dan cakap mengajar orang; bukan peminum, bukan pemarah, melainkan peramah dan pendamai, bukan hamba uang; seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya. Jika seseorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimana mungkin ia mengurus jemaat Allah? Janganlah ia seorang yang baru saja bertobat, agar jangan menjadi sombong dan kena hukuman Iblis. Hendaklah ia juga mempunyai nama baik di luar jemaat, agar jangan digugat orang dan jatuh ke dalam jerat Iblis. Demikian juga diakon-diakon: haruslah orang terhormat, jangan bercabang lidah, jangan penggemar anggur, jangan serakah, melainkan orang yang memelihara rahasia iman dalam hati nurani yang suci. Mereka juga harus diuji dahulu, dan baru ditetapkan dalam pelayanan ini setelah ternyata mereka tak bercacat. Demikian pula, para isteri mereka hendaklah orang terhormat, jangan pemfitnah; hendaklah dapat menahan diri dan dapat dipercaya dalam segala hal. Diakon haruslah suami dari satu isteri dan mengurus anak-anak serta keluarganya dengan baik. Karena mereka yang melaksanakan tugas pelayanan dengan baik, memperoleh kedudukan yang baik, sehingga dalam iman akan Kristus Yesus mereka dapat bersaksi dengan leluasa.
Demikianlah sabda Tuhan.
U: Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Reff: Aku hendak hidup dalam ketulusan hati.
Ayat (Mzm 101:1-2ab.2cd-3ab.5.6):
- Aku hendak menyanyikan kasih setia dan hukum, aku hendak bermazmur bagi-Mu, ya Tuhan. Aku hendak memperhatikan hidup yang tidak bercela: Bilakah Engkau datang kepadaku?
- Aku hendak hidup dalam ketulusan hati di dalam rumahku. Tiada kutaruh di depan mataku perkara dursila; perbuatan murtad aku benci.
- Orang yang sembunyi-smbunyi mengumpat temannya, dia akan kubinasakan. Orang yang sombong dan tinggi hati, aku tidak suka.
- Mataku tertuju kepada orang-orang yang setiawan di negeri, supaya mereka diam bersama-sama aku. Orang yang hidup dengan cara yang tak bercela, akan melayani aku.
Bait Pengantar Injil
Reff: Alleluya
Ayat: Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya.
Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (7:11-17)
“Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita.”
Pada suatu ketika pergilah Yesus ke sebuah kota bernama Nain. Para murid serta banyak orang pergi bersama Dia. Ketika Ia mendekati pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, yaitu anak laki-laki tunggal seorang ibu yang sudah janda. Banyak orang kota itu menyertai janda tersebut. Melihat janda itu, tergeraklah hati Tuhan oleh belas kasih. Lalu Tuhan berkata kepadanya, “Jangan menangis!” Dihampiri-Nya usungan jenazah itu dan disentuh-Nya. Maka para pengusung berhenti. Tuhan berkata, “Hai Pemuda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!” Maka bangunlah pemuda itu, duduk dan mulai berbicara. Yesus lalu menyerahkannya kepada ibunya. Semua orang ketakutan, dan mereka memuliakan Allah sambil berkata, “Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita,” dan “Allah telah mengunjungi umat-Nya.” Maka tersiarlah kabar tentang Yesus ke seluruh Yudea dan ke seluruh daerah sekitarnya.
Demikianlah Injil Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan
Apakah Anda memperhatikan bahwa di banyak tempat orang secara sistematis disingkirkan dari pelayanan Tuhan? Ada banyak janda melayani Tuhan daripada duda. Selain itu, ada banyak janda spiritual. Suami mereka secara fisik hidup, namun istrinya menghidupi iman mereka sendirian karena suami mereka mati atau lumpuh secara rohani. Selain itu, banyak orang muda yang juga mati secara rohani. Tentu saja, ada banyak perempuan muda mati secara rohani, tetapi sekali lagi nampaknya lebih banyak pria muda yang mati secara rohani daripada wanita.
Hanya Yesus yang dapat menangkal serangan pada para pria dan bahkan juga pada seluruh anggota tubuh Kristus ini. Ketika Yesus memasuki kota Naim, "ada orang mati diusung ke luar, yaitu anak laki-laki tunggal seorang ibu yang sudah janda" (Luk 7:12). Yesus pun berkata, "Hai Pemuda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah." Maka bangkitlah pemuda itu, duduk dan mulai berbicara" (Luk 7:14-15). Yesus akan melakukan hal yang sama untuk para pria dari zaman kita yang mati secara rohani.
Kita bisa mengingat secara harfiah sebuah madah kuno, "Bangkitlah, O Pria Allah." Banyak pria di zaman kita sekarang ini membutuhkan kebangkitan dari kematian dosa. Yesus adalah "Kebangkitan dan Hidup" (Yoh 11:25). "Siapapun yang percaya dalam [Dia], meskipun ia harus mati, akan hidup" (Yoh. 11:26). Hai para Pria, "bangkitlah dari antara orang mati, dan Kristus akan bercahaya atas kamu" (Efesus 5:14). "Bangkitlah, hai para hamba Allah!"
Doa Malam
Yesus yang berbelas kasih, hati-Mu selalu tergerak oleh belas kasihan atas penderitaan yang dialami oleh setiap orang. Bantulah kami agar memiliki rasa simpati dan empati atas derita orang lain serta siap sedia membantu meringankannya. Amin.
Post a Comment