Selasa, 6 Agustus 2013
“Marilah kita mendengarkan
suara Tuhan yang suci, yang memanggil kita dari ketinggian, dari puncak gunung”
(St. Atanasius)
Antifon Pembuka (Mat 17:5)
Roh Kudus nampak dalam awan
yang bercahaya, dan terdengarlah suara Bapa, sabda-Nya, “Inilah Putera-Ku yang
terkasih. Dia berkenan di hati-Ku, dengarkanlah Dia!”
Doa Pagi
Bapa yang Mahakasih, hari
ini Engkau menyatakan diri-Mu dalam awan yang bercahaya dan mempermuliakan
Putera-Mu. Kami mohon, bantulah kami untuk tetap setia mendengarkan sabda
Putera-Mu yang menyelamatkan hidup kami, sebagaimana yang telah Engkau minta
dari murid-murid Yesus, Putera-Mu, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang
masa. Amin.
Bacaan I
Bacaan dari Nubuat Daniel (7:9-10.13-14)
Bacaan dari Nubuat Daniel (7:9-10.13-14)
"Aku
terus melihat dalam penglihatan itu, tampak dari langit bersama awan-gemawan
seorang serupa Anak Manusia."
Aku, Daniel, melihat
takhta-takhta dipasang, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya. Pakaian-Nya putih
seperti salju, dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba. Takhta-Nya dari nyala
api, roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar. Suatu sungai api timbul dan
mengalir dari hadapan-Nya. Beribu-ribu melayani Dia, beratus-ratus ribu berdiri
di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-Kitab. Aku
terus melihat dalam penglihatan itu, tampak dari langit bersama awan-gemawan
seorang serupa Anak Manusia. Ia menghadap Dia Yang Lanjut Usianya itu, dan Ia
dihantar ke hadapan-Nya. Kepada Dia yang serupa Anak Manusia itu diserahkan
kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja. Maka segala bangsa, suku
dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya kekal adanya, dan kerajaannya tidak
akan binasa.
Demikianlah sabda Tuhan.
U Syukur kepada Allah.
Atau:
Bacaan I
Bacaan dari Surat kedua Rasul Petrus (1:16-19)
Bacaan dari Surat kedua Rasul Petrus (1:16-19)
"Kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya. Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima
kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa."
Saudara-saudara, kami tidak
mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitakan
kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus sebagai raja, tetapi
kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya. Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima
kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika suara dari Yang Mahamulia
datang kepada-Nya dan mengatakan, “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku
berkenan.” Suara itu kami dengar datang dari surga, ketika kami bersama-sama
dengan Dia di atas gunung yang kudus. Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh
firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baik kalau kamu
memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat
yang gelap sampai fajar menyingsing, dan bintang timur terbit bersinar di dalam
hatimu.
Demikianlah sabda Tuhan.
U Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan (Mzm 97:1-2.5-6.9) do = g, 2/4, PS 836
Reff: Segala bangsa bertepuk tanganlah, berpekiklah
untuk Allah raja semesta.
- Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Awan dan kekelaman ada di sekeliling-Nya, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
- Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
- Sebab ya Tuhan, Engkaulah Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi, Engkau sangat dimuliakan di atas segala dewata.
Bait Pengantar Injil do = f, 2/4, PS 956
Reff: Alleluya
Ayat:Inilah Anak yang Kukasihi,
kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia!
Alleluya.
Alleluya.
Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:28b-36)
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:28b-36)
"Ketika sedang berdoa, wajah Yesus berubah, dan pakaian-Nya menjadi putih
berkilau-kilauan."
Sekali peristiwa, Yesus
membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa.
Ketika sedang berdoa, wajah Yesus berubah, dan pakaian-Nya menjadi putih
berkilau-kilauan. Dan tampaklah dua orang berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan
Elia. Keduanya menampakkan diri dalam kemuliaan, dan berbicara tentang tujuan
kepergian Yesus yang akan digenapi-Nya di Yerusalem. Sementara itu Petrus dan
teman-temannya telah tertidur, dan ketika terbangun, mereka melihat Yesus dalam
kemuliaan-Nya; juga kedua orang yang berdiri di dekat Yesus itu. Dan ketika
kedua orang itu hendak meninggalkan Yesus, Petrus berkata kepada Yesus, “Guru,
betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan sekarang tiga
kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.” Tetapi Petrus
tidak tahu apa yang dikatakannya itu. Sementara ia berkata demikian, datanglah
awan menanungi mereka. Dan ketika masuk ke dalam awan itu, takutlah mereka.
Maka terdengarlah suara dari dalam awan itu, yang berkata, “Inilah Anak-Ku yang
Kupilih, dengarkanlah Dia.” Ketika suara itu terdengar, nampaklah Yesus tinggal
seorang diri. Murid-murid itu merahasiakan semua itu, dan pada masa itu mereka
tidak menceritakan kepada siapa pun apa yang telah mereka lihat itu.
Demikianlah Injil Tuhan.
U Terpujilah Kristus.
Renungan
Berrefleksi atas bacaan-bacaan dalam rangka mengenangkan Pesta Yesus Menampakkan KemuliaanNya hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
Berrefleksi atas bacaan-bacaan dalam rangka mengenangkan Pesta Yesus Menampakkan KemuliaanNya hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
- Pengalaman mempesona atau menghentak/menakutkan kiranya sering kita alami dalam perjalanan hidup dan panggilan kita. Sabda hari ini mengajak dan mengingatkan kita semua untuk sering mengenangkan pengalaman mempesona dalam hidup kita, yang menggairahkan hidup dan panggilan kita. Maka ketika anda dalam perjalanan hidup ini menghadapi kelesuan atau keloyoan, kami harapkan untuk mengenangkan pengalaman mempesona yang menggairahkan agar cara hidup dan cara bertindak anda bersemangat dan dinamis. Sebagai contoh: para suami-isteri yangmengalami erosi atau kemunduran dalam saling mengasihi kami harapkan mengenangkan masa pacaran atau tunangan, yang menggairahkan tersebut, demikian pula rekan-rekan imam, bruder atau suster ketika mengalami kelesuan dan keloyoan dalam penghayatan panggilan maupun pelaksanaan tugas pengutusan kami ajak untuk mengenangkan masa 'formasi' (novisat?) yang menggairahkan, sedangkan para pekerja atau pegawai ketika lesu atau loyo dalam tugas pekerjaan. kami ajak mengenangkan semangat kerja di masa percobaan yang menggairahkan. Dengan kata lain kami mengajak dan mengingat anda sekalian untuk senantiasa mengenangkan apa yang baik, mulia dan luhur dalam hidup ini atau kekuatan dan keterampilan yang dianugerahkan oleh Tuhan, sehingga dalam hidup dan kerja senantiasa bergairah dan mempesona serta menarik bagi orang lain. Tuhan menghendaki semua ciptaan di dunia ini baik dan berbahagia adanya, dan hal itu kiranya sangat tergantung dari kita, manusia.
- "Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya" (2Pet 1:16). Kutipan ini mengingatkan dan mengajak kita untuk saling membagikan pengalaman iman satu sama lain, pengalaman karya Tuhan dalam diri kita yang lemah dan rapuh ini. Maka marilah kita sebagai umat beriman saling membagikan pengalaman iman kita kepada saudara-saudari kita tanpa pandang bulu. Kiranya kita semua memiliki pengalaman membaktikan diri sepenuhnya kepada Tuhan sehingga hidup kita bergairah dan berbahagia. Memang dalam saling membagikan penglaman, kita semua diharapkan sungguh jujur sebagai saksi iman, tidak ada kebohongan sedikitpun. Kita juga dapat membagikan pengalaman yang indah dan menggairahkan, misalnya pengalaman ketika berliburan atau berrekreasi di alam terbuka seperti pantai dan pegunungan guna menikmati keindahan alam ciptaan Tuhan: bagaimana Tuhan begitu besar dan indah karya ciptaanNya. Dengan kata lain apa yang kita bagikan hendaknya sungguh kita alami, kita saksikan dan nikmati sendiri, bukan pengalaman orang lain. Pengalaman nikmat yang bukan hanya sekedar buah karya atau kerja keras kita, dengan kata lain kenikmatan yang sulit dijelaskan dengan tuntas, hemat saya kita semua memilikinya, lebih-lebih anda para suami-isteri (pengalaman memadu kasih) maupun para imam, bruder dan suster (pengalaman rohani ketika sedang berdoa atau retret). Semoga hidup kita mulia semuanya sehingga kita semua hidup berbahagia dan mulia adanya, dan kita semua saling memuliakan satu sama lain.
Doa Malam
Tuhan Yesus, Engkau telah
mengajak Petrus, Yakobus dan Yohanes naik ke atas gunung ntuk berdoa, dan
menyinari mereka dengan kemuliaan-Mu. Berkatilah juga semua orang yang
berkehendak baik agar mereka hidup dalam terang cahaya-Mu, sebab Engkaulah
Tuhan dan Juruselamat kami, kini dan sepanjang masa. Amin.
Post a Comment