Rabu, 21 Agustus 2013
Peringatan Wajib St. Pius X, Paus
Iri hati adalah satu dosa pokok. Iri hati berarti bahwa orang kecewa karena yang lain mendapat untung, dan menghendaki secara tidak terbatas kepemilikan harta bagi dirinya sendiri dengan cara yang tidak adil... St. Gregorius Agung mengatakan: "Dari iri hati muncullah kedengkiah, fitnah, hujah, kegirangan akan kesengsaraan sesama, dan menyesalkan keberuntungannya" --- bdk. Katekismus Gereja Katolik, 2539
Antifon Pembuka (Sir 45:30)
Tuhan mengikat perjanjian damai dengannya, mengangkat dia menjadi pemimpin umat dan memberinya martabat imam agung.
Doa Pagi
Bapa yang penuh belas kasih, syukur atas kasih karunia yang boleh kami rasakan hari ini. Juga atas sabda-Mu yang mengingatkan kami untuk senantiasa bermurah hati kepada siapa saja. Buatlah kami menjadi perpanjangan tangan-Mu di dalam kehidupan kami terutama untuk membantu mereka yang berkekurangan. Amin.
Bacaan I
Bacaan dari Kitab Hakim-Hakim (9:6-15)
"Kalian berkata, “Seorang raja akan memerintah kami.”, padahal Tuhanlah rajamu."
Bacaan dari Kitab Hakim-Hakim (9:6-15)
"Kalian berkata, “Seorang raja akan memerintah kami.”, padahal Tuhanlah rajamu."
Sekali peristiwa berkumpullah seluruh warga kota Sikhem dan seluruh
Bet-Milo; mereka pergi menobatkan Abimelekh menjadi raja dekat pohon
tarbantin di tugu peringatan yang di Sikhem. Setelah hal itu dikabarkan
kepada Yotam, pergilah ia ke gunung Gerizim dan berdiri di atasnya, lalu
berserulah ia dengan suara nyaring kepada mereka: "Dengarkanlah aku,
kamu warga kota Sikhem, maka Allah akan mendengarkan kamu juga. Sekali
peristiwa pohon-pohon pergi mengurapi yang akan menjadi raja atas
mereka. Kata mereka kepada pohon zaitun: Jadilah raja atas kami! Tetapi
jawab pohon zaitun itu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan minyakku
yang dipakai untuk menghormati Allah dan manusia, dan pergi melayang di
atas pohon-pohon? Lalu kata pohon-pohon itu kepada pohon ara: Marilah,
jadilah raja atas kami! Tetapi jawab pohon ara itu kepada mereka:
Masakan aku meninggalkan manisanku dan buah-buahku yang baik, dan pergi
melayang di atas pohon-pohon? Lalu kata pohon-pohon itu kepada pohon
anggur: Marilah, jadilah raja atas kami! Tetapi jawab pohon anggur itu
kepada mereka: Masakan aku meninggalkan air buah anggurku, yang
menyukakan hati Allah dan manusia, dan pergi melayang di atas
pohon-pohon? Lalu kata segala pohon itu kepada semak duri: Marilah,
jadilah raja atas kami! Jawab semak duri itu kepada pohon-pohon itu:
Jika kamu sungguh-sungguh mau mengurapi aku menjadi raja atas kamu,
datanglah berlindung di bawah naunganku; tetapi jika tidak, biarlah api
keluar dari semak duri dan memakan habis pohon-pohon aras yang di gunung
Libanon.
Demikianlah sabda Tuhan
U: Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Reff. Ya Tuhan, karena kuasa-Mulah raja bersukacita
Ayat. (Mzm 21: 2-3,4-5,6-7, R: 2a)
Bait Pengantar Injil
Reff. Alleluya
Ayat. Sabda Allah itu hidup dan penuh daya, menguji pikiran dan segala maksud hati.
Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (20:1-16a)
Demikianlah sabda Tuhan
U: Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Reff. Ya Tuhan, karena kuasa-Mulah raja bersukacita
Ayat. (Mzm 21: 2-3,4-5,6-7, R: 2a)
- Tuhan, karena kuasa-Mulah raja bersukacita; betapa besar kegirangannya karena kemenangan yang dari pada-Mu! Apa yang menjadi keinginan hatinya telah Kaukaruniakan kepadanya, dan permintaan bibirnya tidak Kautolak
- Sebab Engkau menyambut dia dengan berkat melimpah; Engkau menaruh mahkota dari emas tua di atas kepalanya. Hidup dimintanya dari pada-Mu; Engkau memberikannya kepadanya, dan umur panjang untuk seterusnya dan selama-lamanya.
- Besar kemuliaannya karena kemenangan yang dari pada-Mu; keagungan dan semarak telah Kaukaruniakan kepadanya. Ya, Engkau membuat dia menjadi berkat untuk seterusnya; Engkau memenuhi dia dengan sukacita di hadapan-Mu.
Bait Pengantar Injil
Reff. Alleluya
Ayat. Sabda Allah itu hidup dan penuh daya, menguji pikiran dan segala maksud hati.
Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (20:1-16a)
"Iri hatikah engkau, karena aku murah hati?"
Sekali peristiwa Yesus mengemukakan perumpamaan berikut kepada murid-murid-Nya, "Hal Kerajaan Surga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya. Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan mereka pun pergi. Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi. Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari? Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku. Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu. Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar. Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi mereka pun menerima masing-masing satu dinar juga. Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari. Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu. Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati? Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir."
Inilah Injil Tuhan kita!
U: Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Keadilan sering diartikan sebagai memberikan kepada seseorang apa yang menjadi haknya. Tetapi, cinta kasih berarti memberikan kepada seseorang melebihi haknya. Hal seperti itulah yang dilakukan oleh Yesus dalam Injil hari ini. Dia memberikan orang yang masuk kerja terakhir melebihi haknya, tetapi dia tidak bertindak tidak adil terhadap orang-orang yang masuk kerja pertama karena dia memberikan kepada mereka sesuai dengan kesepakatan, yakni sedinar sehari.
Tetapi, lebih jauh perumpamaan ini merupakan kritik terhadap orang-orang Yahudi, sebagai bangsa terpilih, yang merasa memiliki privilese khusus dan menganggap rendah bangsa-bangsa lain. Yesus mau mengatakan bahwa keselamatan itu milik semua orang yang percaya kepada-Nya. Bagi kita orang-orang Kristen, perumpamaan ini merupakan sentilan terhadap rasa aman berlebihan sebagai orang yang diselamatkan dan menganggap rendah kelompok lain.
Doa Malam
Tuhan, Allah yang penuh kasih, semoga aku pantas menjadi penyalur kasih-Mu. Amin.
Mengenal Paus Pius X
Paus Pius X mempunyai nama kecil Guiseppe Melchiore Sarto. Ia lahir
di Reise, Treviso, Italia pada tanggal 2 Juni 1835. Anak kedua dari 10
bersauadara ini lahir dalam suasana kemiskinan sebuah keluarga petani
sederhana. Pendidikan dasar ditempuhnya di Reise dan Castelfranco,
Italia. Pada tahun 1858, ia menempuh pendidikan imam di Seminari Padua,
Italia hingga ditabhiskan menjadi imam pada tanggal 18 September 1858.
Kehidupan imamat Sarto dimulai di Paroki Tambolo, Italia sebagai pastor
kepala. Setelah 9 tahun mengabdi di Tambolo, ia dipindahkan ke Paroki
Salzano. Umat senang sekali padanya karena kesalehannya, kefasihannya
berbicara dan kegiatan-kegiatan pastoralnya. Karena kesalehan dan
kemampuannya, ia diangkat sebagai imam kanonik di gereja Katedral
Treviso pada tahun 1875. Tak lama kemudian ia ditunjuk sebagai
pembimbing rohani, pengajar dan rektor di Seminari Treviso.
Kecakapannya dalam menjalankan karya pelayanan dan perutusan mendorong Paus Leo XIII untuk menunjuk Sarto untuk menjadi Uskup Keuskupan Mantua, Italia, pada tahun 1884.
Ketika itu, kondisi Keuskupan Mantua sedang kacau balau. Pendidikan seminari sudah ditutup lebih dari 10 tahun karena
situasi politik yang tidak menentu; banyak paroki mengalami kekosongan
kepemimpinan pastor; kaum buruh semakin tidak menghiraukan hidup
imannya karena pengaruh sosialisme; kaum intelektual sudah termakan
pengaruh liberalisme; aliran Freemansory terus giat menyebarkan
ajarannya, dan di mana-mana muncul semangat antiklerikalisme.
Uskup Sarto yang saleh ini dengan tenang dan berani
menghadapi masalah-masalah ini. Dengan sangat berani, ia membuka
kembali pendidikan Seminari dan meneguhkan imam-imamnya agar dengan
tekun melayani umat di parokinya masing-masing. Uskup Sarto pun tak
kenal lelah mengadakan kunjungan pastoral ke semua paroki untuk
mengenal dari dekat situasi umatnya. Di mana-mana ia berkhotbah dan
berjuang mengembalikan umatnya kepada penghayatan iman yang benar.
Kunjungan pastoralnya itu menggerakkan dia untuk mengadakan sinode Keuskupan Mantua. Sinode itu diselenggarakan pada tahun 1888 dan
berhasil merumuskan sebuah pedoman kerja baru bagi Keuskupan untuk
membangkitkan kembali kehidupan rohani umat seluruh Keuskupan. Tuhan
ternyata memberkati karya Uskup Sarto. Di seluruh Keuskupan, lahirlah
kembali suatu semangat baru untuk menghayati iman Kristiani. Antara
Negara dan Gereja terjalin suatu hubungan yang baik; pengajaran
katekismus bagi orang dewasa dan anak-anak digalakkan di seluruh Keuskupan; perkawinan Katolik ditegakkan kembali dan anak-anak sudah bisa
menerima komuni pertama sejak masa remajanya.
Melihat keberhasilan karya Uskup Sarto, Paus Leo XIII
mengangkat Sarto menjadi Kardinal pada tanggal 12 Juni 1893. Tak lama
kemudian Paus Leo mengangkatnya menjadi Batrik Venesia. Di Venesia,
Sarto tidak menemui banyak masalah. Namun ia mengadakan beberapa
pembaharuan di bidang pendidikan Seminari, musik liturgi dan metode
pewartaan. Pelajaran agama yang dilarang oleh kaum Freemansorny
diberikan lagi disekolah-sekolah umum. Gereja Venesia benar-benar bersinar cerah
di bawah kepemimpinan Batrik Sarto.
Sepeninggal Paus Leo XIII,
para Kardinal memilih Kardinal Guiseppe Melchiore Sarto menjadi Paus.
Mulanya ia menolak menerima jabatan mulia itu. Dengan rendah hati, ia
meminta para Kardinal agar tidak memilihnya menjabat martabat Gerejawi
yang luhur itu, namun karena desakan para Kardinal, Sarto pun akhirnya
menerima juga jabatan itu. Ia secara resmi menduduki Tahkta Petrus
pada tanggal 9 Agustus 1903.
Tekadnya yang utama sebagai Wakil Kristus di dunia
ialah membaharui segala sesuatu di dalam Kristus. Dua peristiwa penting
yang mewarnai masa pontifikatnya: Pertama, pemisahan antara Gereja dan
negara di Perancis yang mengakibatkan hampir seluruh kekayaan Gereja
dirampas oleh pemerintah, tetapi sebaliknya memberikan kebebasan penuh
kepada Gereja dari kekuasaan sipil. Kedua, kutukan terhadap gerekan
filsafat dan teologi aliran ‘modernisme’.
Paus Pius yang takut akan merosotnya otoritas rohani Gereja mencela
bahkan mengutuk aliran modernisme itu. Dalam dekritnya Lamentabili dan
ensiklik Pascendi Dominici Gregis, Paus Pius X
secara resmi mengutuk modernisme. Sikap Paus yang kelewat tegas ini
mengakibatkan banyak pembantunya yang licik menggunakan kesempatan dan
cara-cara yang tidak terpuji, bahkan tidak halal untuk ahli-ahli
teologi yang berpikiran maju. Terhadap kegiatan kerasulan awam, khusus
dibidang sosial dan politis, Pius selamanya bersifat curiga.
Di
samping ketegasannya itu, patut dicatat pula bahwa Pius juga melakukan
berbagai tindakan penting yang membantu Gereja bersikap luwes dan
adaptif dengan situasi dan tuntutan zaman. Misalnya, kodifikasi hukum
Gereja, reorganisasi dan modernisasi kuria Roma, pendirian lembaga
Studi dan pendidikan Kitab Suci dan usaha membaharui terjemahan Kitab
Suci dalam bahasa Latin (Vulgata: diselesaikan pada tahun 1979). Ia
berusaha keras menghidupkan ibadat umat terutama musik liturgi,
mengajak umat untuk menerima Komuni Kudus sesering mungkin bahkan
setiap hari. Ia juga memajukan devosi kepada Santa Perawan Maria.
Post a Comment