Kamis, 15 Agustus 2013
Hari Biasa Pekan Biasa
XIX/C
“Sudah selayaknya, bahwa sang pengantin dipilih oleh Bapa, bersemayam di dalam persemayaman Pengantin di surga” (St. Yohanes Damasenus)
Antifon Pembuka (Mat 18:22)
Bukan hanya sampai tujuh
kali harus kauampuni saudaramu, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.
Doa Pagi
Tuhan, pada pagi ini aku
mempersembahkan segala karya yang hendak kulakukan sepanjang hari ini
kepada-Mu. Aku ingin melakukan semua itu sebagai silih bagi siapa saja yang
mengalami kesulitan hidup. Semoga mereka dapat menikmati hidup dengan lebih
baik dan sejahtera. Amin.
Bacaan I
Bacaan dari
Kitab Yosua (3:7-10a.11.13-17)
"Para imam pengangkat tabut perjanjian Tuhan tetap berdiri di tanah yang kering,
di tengah-tengah Sungai Yordan, sedang seluruh bangsa Israel menyeberang di
tanah yang yang kering, sampai mereka semua selesai menyeberangi Sungai Yordan."
Tuhan bersabda kepada Yosua, “Pada hari inilah Aku mulai membesarkan namamu di mata seluruh orang Israel, supaya mereka tahu, seperti dahulu Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau. Maka perintahkanlah kepada para imam pengangkat tabut perjanjian, demikian, ‘Setelah kalian sampai ke tepi air Sungai Yordan, haruslah kalian tetap berdiri di tengah Sungai Yordan.’ Yosua lalu berkata kepada orang Israel, “Datanglah mendekat dan dengarkanlah sabda Tuhan, Allahmu.” Lalu ia menyambung, “Dari hal inilah akan kalian ketahui, bahwa Allah yang hidup ada di tengah-tengah kalian. Sungguh, tabut perjanjian Tuhan semesta bumi akan mendahului kalian masuk ke Sungai Yordan. Begitu kaki para imam pengangkat tabut perjanjian Tuhan semesta bumi berhenti di dalam air sungai, maka air Sungai Yordan itu akan terputus; air yang turun dari hulu akan berhenti mengalir dan menjadi bendungan.” Ketika bangsa Israel berangkat dari tempat perkemahan untuk menyeberangi Sungai Yordan, para imam pengangkat tabut perjanjian itu berjalan di depan. Segera sesudah para imam pengangkat tabut sampai ke Sungai Yordan, dan para imam itu menginjakkan kakinya ke dalam air di tepi sungai itu, maka berhentilah air mengalir. Padahal waktu itu musim panen, dan selama musim panen air sungai selalu meluap. Air yang turun dari hulu naik menjadi bendungan di kejauhan di dekat Adam, yaitu kota yang terletak di sebelah Sartan, sedang air yang turun ke Laut Araba, yakni Laut Asin, terputus sama sekali. Lalu menyeberanglah bangsa Israel di hadapan Yerikho. Tetapi para imam pengangkat tabut perjanjian Tuhan tetap berdiri di tanah yang kering, di tengah-tengah Sungai Yordan, sedang seluruh bangsa Israel menyeberang di tanah yang yang kering, sampai mereka semua selesai menyeberangi Sungai Yordan.
Demikianlah sabda Tuhan.
U Syukur kepada Allah.
U Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan (Mzm 114:1-2.3-4.5-6)
Reff: Alleluya
Ayat:
- Pada waktu Israel keluar dari Mesir, di kala kaum keturunan Yakub keluar dari bangsa yang asing bahasanya, maka Yehuda menjadi tempat kudus-Nya, dan Israel wilayah kekuasaan-Nya.
- Laut melihatnya, lalu melarikan diri, dan Sungai Yordan berbalik ke hulu. Gunung-gunung melompat-lompat seperti domba jantan, dan bukit-bukit seperti anak domba.
- Ada apa, hai laut, sehingga engkau melarikan diri, hai Yordan, sehingga engkau berbalik ke hulu? Ada apa, hai gunung-gunung, sehingga kamu melompat-lompat seperti domba jantan, hai bukit-bukit, sehingga kamu seperti anak domba?
Bait Pengantar Injil
Reff: Alleluya
Ayat: Sinarilah hamba-Mu dengan
wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
Bacaan Injil
Inilah Injil
Yesus Kristus menurut Matius (18:21-19:1)
“Tuhan, sampai berapa kali aku harus
mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadapku?”
Sekali peristiwa datanglah Petrus kepada Yesus dan berkata, “Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadapku? Sampai tujuh kalikah?” Yesus menjawab, “Bukan hanya sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.” Sebab hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. Setelah ia mulai mengadakan perhitungan, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. Tetapi karena orang itu tidak mampu melunasi utangnya, raja lalu memerintahkan, supaya ia beserta anak isteri dan segala miliknya dijual untuk membayar utangnya. Maka bersujudlah hamba itu dan menyembah dia, katanya, “Sabarlah dahulu, segala utangku akan kulunasi.” Tergeraklah hati raja oleh belas kasih akan hamba itu sehingga hamba itu dibebaskannya, dan utangnya pun dihapusnya. Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berutang seratus dinar kepadanya. Kawan itu segera ditangkap dan dicekik, katanya, “Bayarlah utangmu!” Maka sujudlah kawan itu dan minta kepadanya, “Sabarlah dahulu, utangku itu akan kulunasi.” Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya ke dalam penjara sampai semua utangnya ia lunasi. Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih, lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. Kemudian raja memerintahkan memanggil orang itu dan berkata kepadanya, “Hai hamba jahat! Seluruh utangmu telah kuhapuskan oleh karena engkau memohonnya. Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?” Maka marahlah tuannya dan menyerahkan dia kepada algojo-algojo, sampai ia melunasi seluruh utangnya. Demikian pula Bapa-Ku di surga akan berbuat terhadapmu, jika kalian tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu. Setelah Yesus selesai dengan pengajaran-Nya berangkatlah Ia dari Galilea, dan tiba di daerah Yudea, di seberang Sungai Yordan.
Demikianlah Injil Tuhan.
U Terpujilah Kristus.
U Terpujilah Kristus.
Renungan
Yesus mengundang kita
untukmengampuni sesama, bukan hanya sampai tujuh kali tetapi sampai tujuh puluh
kali tujuh kali. Itulah sebuah undangan untuk mengampuni tanpa batas. Dengan
cara itu, kita mencontoh Allah Bapa sendiri, yang karena belas kasih-Nya,
mengampuni tanpa batas. Cara hidup seperti ini hanya bisa dihayati dalam iman
yang teguh.
Doa Malam
Tuhan, ajarilah aku untuk
senantiasa berbuat baik kepada siapa pun. Ampunilah aku atas kegagalanku untuk
berbuat yang baik, luhur, mulia dan adil terhadap sesama pada sepanjang hari
ini. Perkenankan aku menikmati istirahat malam ini dengan hati yang damai dan
esok pagi dapat melanjutkan karya-Mu melalui hal-hal kecil yang dapat aku
lakukan. Amin.
Post a Comment