Jumat, 16 Agustus 2013
Peringatan Wajib St.
Stefanus dari Hungaria
“Demikianlah
mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan
Allah, tidak boleh diceraikan manusia.” (Mat 19:6)
Bacaan
I
Yos.
24:1-13
“Kuberikan
kepadamu negeri yang kamu peroleh tanpa bersusah-susah dan kota-kota yang tidak
kamu dirikan, tetapi kamulah yang diam di dalamnya”
Kemudian Yosua
mengumpulkan semua suku orang Israel di Sikhem. Dipanggilnya para tua-tua orang
Israel, para kepalanya, para hakimnya dan para pengatur pasukannya, lalu mereka
berdiri di hadapan Allah. Berkatalah Yosua kepada seluruh bangsa itu:
"Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Dahulu kala di seberang sungai
Efrat, di situlah diam nenek moyangmu, yakni Terah, ayah Abraham dan ayah
Nahor, dan mereka beribadah kepada allah lain. Tetapi Aku mengambil Abraham,
bapamu itu, dari seberang sungai Efrat, dan menyuruh dia menjelajahi seluruh
tanah Kanaan. Aku membuat banyak keturunannya dan memberikan Ishak kepadanya. Kepada
Ishak Kuberikan Yakub dan Esau.
Kepada Esau Kuberikan pegunungan Seir menjadi miliknya,
sedang Yakub serta anak-anaknya pergi ke Mesir. Lalu Aku mengutus Musa serta
Harun dan menulahi Mesir, seperti yang Kulakukan di tengah-tengah mereka, kemudian
Aku membawa kamu keluar. Setelah Aku membawa nenek moyangmu keluar dari Mesir
dan kamu sampai ke laut, lalu orang Mesir mengejar nenek moyangmu dengan kereta
dan orang berkuda ke Laut Teberau. Sebab itu berteriak-teriaklah mereka kepada
TUHAN, maka diadakan-Nya gelap antara kamu dan orang Mesir itu dan didatangkan-Nya
air laut atas mereka, sehingga mereka diliputi. Dan matamu sendiri telah
melihat, apa yang Kulakukan terhadap Mesir. Sesudah itu lama kamu diam di
padang gurun. Aku membawa kamu ke negeri orang Amori yang diam di seberang
sungai Yordan, dan ketika mereka berperang melawan kamu, mereka Kuserahkan ke
dalam tanganmu, sehingga kamu menduduki negerinya, sedang mereka Kupunahkan
dari depan kamu. Ketika itu Balak bin Zipor, raja Moab, bangkit berperang
melawan orang Israel. Disuruhnya memanggil Bileam bin Beor untuk mengutuki kamu.
Tetapi Aku tidak mau mendengarkan Bileam, sehingga iapun memberkati kamu.
Demikianlah Aku melepaskan kamu dari tangannya. Setelah kamu menyeberangi
sungai Yordan dan sampai ke Yerikho, berperanglah melawan kamu warga-warga kota
Yerikho, orang Amori, orang Feris, orang Kanaan, orang Het, orang Girgasi,
orang Hewi dan orang Yebus, tetapi mereka itu Kuserahkan ke dalam tanganmu. Kemudian
Aku melepaskan tabuhan mendahului kamu dan binatang-binatang ini menghalau
mereka dari depanmu, seperti kedua raja orang Amori itu. Sesungguhnya, bukan
oleh pedangmu dan bukan pula oleh panahmu. Demikianlah Kuberikan kepadamu
negeri yang kamu peroleh tanpa bersusah-susah dan kota-kota yang tidak kamu
dirikan, tetapi kamulah yang diam di dalamnya; juga kebun-kebun anggur dan
kebun-kebun zaitun yang tidak kamu tanami, kamulah yang makan hasilnya.
Mzm. 136:1-3,16-18,21-22,24
- Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. Bersyukurlah kepada Allah segala allah! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. Bersyukurlah kepada Tuhan segala tuhan! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
- Kepada Dia yang memimpin umat-Nya melalui padang gurun! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. Kepada Dia yang memukul kalah raja-raja yang besar; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. Dan membunuh raja-raja yang mulia; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
- Dan memberikan tanah mereka menjadi milik pusaka; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. Milik pusaka kepada Israel, hamba-Nya! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. Dan membebaskan kita dari pada para lawan kita; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
Bacaan Injil
Mat. 19:3-12
“Demikianlah
mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan
Allah, tidak boleh diceraikan manusia.”
Maka datanglah
orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya: "Apakah
diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?" Jawab
Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula
menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki
akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga
keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan
satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan
manusia." Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya
Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?"
Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu
menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian. Tetapi Aku berkata
kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan
perempuan lain, ia berbuat zinah." Murid-murid itu berkata kepada-Nya:
"Jika demikian halnya hubungan antara suami dan isteri, lebih baik jangan
kawin." Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Tidak semua orang
dapat mengerti perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja. Ada orang yang
tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada
orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat
dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa
yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti."
Renungan
Jumlah perceraian
perkawinan di Indonesia kiranya cukup besar dan memprihatinkan. Yang sering
menjadi korban perceraian pada isteri atau perempuan, dan ketika sang perempuan
cukup kaya dan cantik kiranya akan segera menikah atau bersuami kembali,
sedangkan sang perempuan yang miskin dan berkekurangan ada kecenderungan
melacurkan diri atau menjual diri kepada para laki-laki hidung belang demi
uang. Namun ketika perceraian suami-isteri terjadi ketika mereka telah memiliki
anak, maka anaknya akan menjadi korban.
Yesus bersabda bahwa
yang menjadi penyebab perceraian adalah ketegaran hati manusia, yang secara konkret
berarti kurangnya perhatian satu sama lain antara suami-isteri. Warta sabda Tuhan
hari ini mengajak suami-isteri untuk sungguh saling memperhatikan sebagai
perwujudan cintakasih dan secara konkret saling memboroskan waktu dan tenaga
satu sama lain sebagai suami-isteri. Pemborosan waktu dan tenaga merupakan bentuk
konkret cintakasih. Yesus juga menanggapi keluhan para rasul dengan bersabda
bahwa ada orang yang tidak menikah demi Kerajaan Allah, misalnya menjadi imam,
bruder atau suster. Memang alasan takut hidup berkeluarga sebagai suami-isteri
sering merupakan motivasi dasar/awal panggilan hidup imamat atau membiara
sebagai imam, bruder atau suster. Para muda-mudi atau remaja kami diingatkan juga agar
tidak melakukan perzinahan dalam bentuk apapun.
Post a Comment