Selasa, 30 Juli 2013
Hari Biasa Pekan Biasa
XVII/C
“Tuhan
berbicara dengan Musa dengan berhadapan muka seperti orang yang berbicara
dengan temannya.” (Kel 33:11)
Antifon Pembuka (Mzm 103:8.10)
Tuhan itu pengasih dan
penyayang, panjang kesabaran-Nya dan berlimpah kasih setia-Nya. Tak pernah memperlakukan
kita setimpal dosa kita, atau membalas kita setimpal kesalahan kita.
Doa Pagi
Allah yang Mahakuasa dan
kekal, aku bersyukur kepada-Mu atas kasih karunia-Mu dalam hidupku di hari baru
ini. Dampingilah segala aktivitasku sepanjang hari ini agar apa yang kuusahakan
dapat menjadi berkat bagi orang lain. Amin.
Bacaan I
Bacaan dari
Kitab Keluaran (33:7-11; 34:5b-9.28)
Jikalau aku mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, ya Tuhan,
berjalanlah kiranya Tuhan di tengah-tengah kami.
Waktu Israel ada di padang gurun Musa mengambil sebuah kemah dan
membentangkannya jauh di luar perkemahan. Kemah itu diberi nama Kemah Pertemuan.
Setiap orang yang mencari Tuhan, pergi ke Kemah Pertemuan itu di luar
perkemahan. Apabila Musa pergi ke kemah itu, bangunlah seluruh bangsa dan
berdirilah mereka, masing-masing di pintu kemahnya, dan mereka mengikuti Musa
dengan matanya, sampai ia masuk ke dalam kemah itu. Apabila Musa masuk ke dalam
kemah itu, maka turunlah tiang awan dan berhenti di pintu kemah lalu
berbicaralah Tuhan dengan Musa di sana.
Setelah seluruh bangsa melihat, bahwa tiang awan berhenti di pintu kemah, maka
mereka bangun dan sujud menyembah, masing-masing di pintu kemahnya. Dan Tuhan
berbicara dengan Musa dengan berhadapan muka seperti orang yang berbicara
dengan temannya. Kemudian kembalilah Musa ke perkemahan. Tetapi Yosua bin Nun,
hambanya, orang yang masih muda, tidaklah meninggalkan kemah itu. Pada suatu
hari, pagi-pagi benar, Musa naik ke Gunung Sinai. Ia menyerukan nama Tuhan.
Tuhan lewat di depan Musa sambil berseru, “Tuhan adalah Allah yang penyayang
dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya; rahmat dan
kesetiaan-Nya berlimpah-limpah. Ia meneguhkan kasih setia-Nya kepada
beribu-ribu orang, Ia mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa. Tetapi orang
yang bersalah tidak sekali-kali Ia bebaskan dari hukuman. Dan kesalahan bapa
akan dibalaskan-Nya kepada anak-anak dan cucunya, sampai keturunan yang ketiga
dan keempat.” Segeralah Musa berlutut ke tanah, lalu sujud menyembah, serta
berkata, “Jikalau aku mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, ya Tuhan,
berjalanlah kiranya Tuhan di tengah-tengah kami. Sekalipun bangsa ini suatu
bangsa yang berkeras kepala, tetapi ampunilah kesalahan dan dosa kami. Ambillah
kami menjadi milik-Mu.” Musa berada di sana
bersama-sama Tuhan empat puluh hari empat puluh malam lamanya, tanpa makan roti
dan tanpa minum air. Dan seluruh perjanjian, yakni kesepuluh sabda,
dituliskannya pada loh batu.
Demikianlah sabda Tuhan.
U: Syukur kepada Allah.
U: Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan (Mzm 103:6-7.8-9.10-11.12-13)
Reff: Tuhan itu pengasih dan penyayang.
- Tuhan menjalankan keadilan dan hukum bagi semua orang yang diperas. Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, dan memaklumkan perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang Israel.
- Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak terus menerus Ia murka, dan tidak untuk selamanya Ia mendendam.
- Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita, atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita. Setinggi langit dari bumi, demikianlah besarnya kasih setia Tuhan, atas orang-orang yang takut akan Dia!
- Sejauh timur dari barat, demikianlah pelanggaran-pelanggran kita dibuang-Nya. Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takwa.
Bait Pengantar Injil
Alleluya
Ayat: Benih melambangkan sabda Allah,
penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus, akan hidup
selama-lamanya.
Alleluya.
Bacaan Injil
Inilah Injil
Yesus Kristus menurut Matius (13:36-43)
Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan!
Pada suatu hari Yesus
meninggalkan orang banyak, lalu pulang. Para
murid kemudian datang dan berkata kepada-Nya, “Jelaskanlah kepada kami arti
perumpamaan tentang lalang di ladang itu.” Yesus menjawab, “Orang yang
menaburkan benih baik ialah Anak Manusia. Ladang itu ialah dunia. Benih yang
baik adalah anak-anak Kerajaan dan lalang adalah anak-anak si jahat. Musuh yang
menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman, dan para
penuai itu malaikat. Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api,
demikian juga pada akhir zaman. Anak manusia akan mengutus malaikat-malaikat-Nya
dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang
yang melakukan kejahatan dari dalam kerajaan-Nya. Semuanya akan dicampakkan ke
dalam dapur api. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertak gigi. Pada waktu
itulah orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka.
Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan!”
Demikianlah Injil Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan
Sebagaimana halnya lalang
dikumpulkan dan kemudian dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman.
Anak Manusia akan mengutus para malaikat-Nya mengumpulkan segala sesuatu yang
menyesatkan dan para pelaku kejahatan untuk dicampakkan ke dalam dapur api.
Orang yang tegar dalam dosa atau tidak mau bertobat akan menanggung hukuman
yang setimpal. Beranikah kita bertobat? Maukah kita mengubah diri dan
meninggalkan kejahatan?
Doa Malam
Ya Yesus, sang cahaya abadi,
terangilah hatiku agar aku mau mendengarkan Engkau melalui sabda dan suara
hatiku. Dengan demikian, aku mampu berbuat yang baik dan berkata yang benar di
dalam hari-hari hidupku. Amin.
Post a Comment