Selasa 16 Juli 2013
Hari Biasa Pekan Biasa
XV/C
“Bersamaku, dakilah gunung
kudus, yakni Kristus” (St. Perawan Maria)
Doa Pagi
Allah Bapa di surga, kami
sungguh bersyukur dan berterima kasih atas Bunda Maria yang selalu menjadi
bunda rohani bagi kami semua. Semoga kami dapat meneladan iman Maria yang
dengan sepenuh hati berpasrah kepada-Mu. Berkatilah para anggota Ordo Karmel
dan siapa pun yang hari ini ikut merayakan hari raya Santa Perawan Maria dari
Gunung Karmel. Amin.
Antifon Pembuka (Mzm 69:33-34)
Hai orang yang rendah hati,
lihatlah dan bersukacitalah! Hai kalian yang mencari Allah, hidupkan kembali
hatimu! Sebab Tuhan mendengarkan kaum miskin dan tak memandang hina mereka yang
ada dalam tahanan.
Bacaan I
Bacaan dari
Kitab Keluaran (2:1-15a)
Ketika Firaun
mendengar tentang peristiwa itu, ia berikhtiar membunuh Musa. Tetapi Musa
melarikan diri dari hadapan Firaun.
Waktu umat Israel ditindas di Mesir ada
seorang pria dari suku Lewi yang kawin dengan seorang wanita dari suku yang
sama. Wanita itu mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ia melihat
bahwa anak itu tampan; maka disembunyikannya tiga bulan lamanya. Tetapi ia
tidak dapat menyembunyikannya lebih lama lagi. Maka diambilnya sebuah peti
pandan dan dipakalnya dengan gala-gala dan ter. Lalu ia meletakkan bayi itu di
dalamnya dan ditaruhnya peti itu di tengah-tengah teberau di tepi Sungai Nil.
Kakaknya perempuan berdiri di tempat yang agak jauh untuk melihat apakah yang
akan terjadi dengan bayi itu. Maka datanglah puteri Firaun untuk mandi di
Sungai Nil, sedang dayang-dayangnya berjalan-jalan di tepi sungai. Maka terlihatlah
oleh puteri Firaun peti di tengah-tengah teberau itu. Ia menyuruh seorang
hambanya untuk mengambilnya. Ketika peti itu dibuka, dilihatnya seorang bayi
yang menangis, maka ibalah hatinya dan ia berkata, “Tentulah ini bayi orang
Ibrani.” Lalu bertanyalah kakak bayi itu kepada puteri Firaun, “Maukah Tuan
Puteri agar kupanggil seorang inang penyusu dari kaum Ibrani untuk menyusui
bayi itu bagi Tuan Puteri?” Sahut puteri Firaun kepadanya, “Baiklah!” Lalu
pergilah gadis itu memanggil ibu bayi itu. Maka berkatalah puteri Firaun kepada
ibu itu, “Bawalah bayi ini dan susuilah dia bagiku, maka aku akan memberi upah
kepadamu.” Kemudian ibu itu mengambil bayinya dan menyusui dia. Ketika anak itu
sudah besar, ibunya membawa dia kepada puteri Firaun. Ia diangkat anak oleh
puteri Firaun dan diberi nama Musa, sebab katanya, “Aku telah menarik dia dari
air.” Pada suatu hari, ketika Musa telah dewasa, ia keluar mendapatkan
saudara-saudaranya untuk melihat kerja paksa mereka. Lalu dilihatnya seorang
Mesir memukul seorang Ibrani, seorang dari saudara-saudaranya itu. Ia menoleh
ke sana-sini dan ketika dilihatnya tidak ada orang, dibunuhnya orang Mesir itu,
dan disembunyikannya mayatnya dalam pasir. Keesokan harinya Musa keluar lagi
dan didapatinya dua orang Ibrani tengah berkelahi. Ia bertanya kepada yang
bersalah, “Mengapa kaupukul temanmu itu?” Jawab orang itu, “Siapakah yang
mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim atas kami? Apakah engkau bermaksud
membunuh aku, sama seperti engkau telah membunuh orang Mesir itu?” Musa menjadi
takut, sebab pikirnya, “Tentulah peristiwa itu telah ketahuan.” Ketika Firaun
mendengar tentang peristiwa itu, ia berikhtiar membunuh Musa. Tetapi Musa
melarikan diri dari hadapan Firaun dan tiba di tanah Midian.
Demikianlah sabda Tuhan.
U Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan (Mzm 69:3.14.30-31.33-34)
Reff : Hai orang-orang yang rendah hati, carilah Allah,
maka hatimu akan hidup kembali.
Ayat:
- Aku tenggelam ke rawa yang dalam tidak ada tempat bertumpu; aku telah terperosok ke air yang dalam, gelombang pasang menghanyutkan daku.
- Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya Tuhan, aku bermohon pada waktu Engkau berkenan, ya Allah, demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku dengan pertolongan-Mu yang setia!
- Tetapi aku ini tertindas dan kesakitan, keselamatan dari pada-Mu, ya Allah, kiranya melindungi aku! Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan lagu syukur.
- Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah biarlah hatimu hidup kembali hai kamu yang mencari Allah! Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orang-Nya yang ada dalam tahanan.
Bait Pengantar Injil
Reff: Alleluya
Ayat: Hari ini janganlah bertegar
hati, tetapi dengarkanlah sabda Tuhan.
Bacaan Injil
Inilah Injil
Yesus Kristus menurut Matius (11:20-24)
Yesus mengecam kota-kota yang tidak bertobat meskipun di sana Ia
melakukan paling banyak mukjizat.
Sekali peristiwa Yesus mulai
mengecam kota-kota yang tidak bertobat meskipun di sana Ia
melakukan paling banyak mukjizat. Ia berkata, “Celakalah engkau, Khorazim!
Celakalah engkau, Betsaida! Karena jika di Tirus dan Sidon terjadi mukjizat-mukjizat yang telah
Kulakukan di tengah-tengahmu, pasti sudah lama mereka bertobat dan berkabung.
Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Pada hari penghakiman tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan
daripada tanggunganmu.’ Dan engkau, Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan
sampai ke langit? Tidak! Engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati!
Karena jika di Sodom terjadi mukjizat-mukjizat
yang telah terjadi di tengah-tengahmu, kota
itu tentu masih berdiri sampai hari ini. Maka Aku berkata kepadamu, ‘Pada hari
penghakiman, tanggungan negeri Sodom
akan lebih ringan daripada tanggunganmu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U Terpujilah Kristus.
Renungan
Iman memampukan orang
melihat segala sesuatu dalam kacamata baru, sudut pandang Allah sendiri. Itulah
sebabnya, iman membuat orang melihat setiap peristiwa dan pengalaman hidup
sebagai karya mukjizat. Yesus mengecam kota-kota Khorazim, Betsaida dan
Kapernaum karena mereka tidak memiliki iman. Itulah sebabnya, mereka tidak
mampu melihat karya mukjizat dan bukti cinta Tuhan dalam karya dan tindakan
Yesus. Ternyata mukjizat yang terjadi di kota-kota tersebut tidak secara
otomatis membuat penduduknya bertobat.
Doa Malam
Tuhan Yesus, Bunda Maria
selalu berada di samping-Mu sejak awal sampai akhir hidup-Mu. Semoga Bunda
Maria juga mendampingi dan mendoakan kami sampai akhir hidup kami, seperti yang
menjadi doa kami setiap mendaraskan doa Salam Maria. Amin.
Post a Comment