Minggu, 21 Juli 2013
Hari Minggu Biasa XVI
“Gereja adalah tempat pertemuan dengan Putra Allah yang hidup dan karenanya menjadi tempat pertemuan diantara diri kita. Inilah sukacita yang diberikan Allah : bahwa Ia membuat diri-Nya menjadi satu diantara kita.” --- Paus Emeritus Benediktus XVI
Antifon Pembuka (Mzm 58:6.8)
Allah adalah penolongku, Tuhanlah yang menopang hidupku. Maka dengan rela aku mempersembahkan kurban dan memuji kebaikan-Mu, ya Tuhan.
Doa Pagi
Allah Bapa kami di surga, melalui Yesus, Putra-Mu, kami telah Kauberitahu, bahwa pelayanan sejati bersumberkan pengabdian kepada-Mu. Kami mohon, bukalah hati kami agar dapat menerima Sabda-Nya dan sesama kami serta membagi rezeki dengan mereka. Maka Engkau akan membuka pintu-Mu bagi kami serta menerima kami dalam kediaman-Mu yang abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan Pertama
Bacaan dari Kitab Kejadian (18:1-10a)
"Tuanku, singgahlah ke kemah hambamu ini."Sekali peristiwa Tuhan menampakkan diri kepada Abraham di dekat pohon tarbantin di Mamre. Waktu itu Abraham sedang duduk di pintu kemahnya di kala hari panas terik. Ketika ia mengangkat mata, ia melihat tiga orang berdiri di depannya. Melihat mereka, Abraham bergegas dari pintu kemahnya menyongsong mereka. Ia bersujud sampai ke tanah dan berkata, “Tuanku, jika aku mendapat kasih Tuan, singgahlah di kemah hambamu ini. Biarlah diambil sedikit air, basuhlah kaki Tuan dan duduklah beristirahat di bawah pohon ini; biarlah hamba mengambil sepotong roti, agar tuan-tuan segar kembali. Kemudian bolehlah tuan-tuan melanjutkan perjalanan. Sebab tuan-tuan telah datang ke tempat hambamu ini.” Jawab mereka, “Perbuatlah seperti yang engkau katakan itu!” Abraham segera pergi ke kemah mendapatkan Sara serta berkata, “Segeralah! Ambil tiga sukat tepung yang terbaik! Remaslah itu dan buatlah roti bundar!” Lalu Abraham berlari ke lembu sapinya, mengambil seekor anak lembu yang empuk dan baik dagingnya, dan memberikannya kepada seorang bujangnya yang segera mengolahnya. Kemudian Abraham mengambil dadih, susu, dan anak lembu yang telah diolah itu, lalu dihidangkannya kepada ketiga orang itu. Abraham sendiri berdiri dekat mereka di bawah pohon itu, sementara mereka makan. Sesudah makan, bertanyalah mereka kepada Abraham, “Di manakah Sara isterimu?” Jawab Abraham, “Di sana, di dalam kemah.” Maka berkatalah Ia, “Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau. Pada waktu itulah Sara, isterimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan do = f, 3/4, PS 848
Ref. Tuhan siapa diam di kemah-Mu, siapa tinggal di gunung-Mu yang suci?
Ayat. (Mzm 15:2-3ab.3cd-4ab.5)
- Yaitu orang yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya; yang tidak menyebar fitnah dengan lidahnya.
- Yang tidak berbuat jahat terhadap teman, dan tidak menimpakan cela kepada tetangganya; yang memandang hina orang-orang tercela tetapi menjunjung tinggi orang-orang yang takwa.
- Yang tidak meminjamkan uangdengan makan riba dan tidak menerima suap melawan orang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian tidak akan goyah selama-lamanya.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose (1:24-28)
"Rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad sekarang dinyatakan kepada orang kudus-Nya."
Saudara-saudara, sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita demi kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus untuk tubuhnya, yaitu jemaat. Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan kepenuhan firman-Nya kepada kamu, yaitu: Rahasia yang tersembunyi berabad-abad dan turun-temurun, kini dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya. Allah berkenan memberitahu mereka betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di antara kamu. Dialah harapan akan kemuliaan! Dialah yang kami beritakan dengan memperingatkan orang dan mengajar mereka dalam segala hikmat untuk memimpin setiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 8:15)
Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik, dan menghasilkan buah dalam ketekunan.
Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:38-42)
"Marta menerima Yesus di rumahnya. Maria telah memilih bagian yang terbaik."
Dalam perjalanan ke Yerusalem, Yesus dan murid-murid-Nya tiba di sebuah kampung. Seorang wanita bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Wanita itu mempunyai seorang saudara bernama Maria. Maria itu duduk di dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya. Tetapi Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata, “Tuhan, tidakkah Tuhan peduli bahwa saudariku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku.” Tetapi Tuhan menjawabnya, “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, padahal hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Dalam Bacaan I dikisahkan Tuhan menampakan diri kepada Abraham sebagai Tamu. Abra*ham amat bergembira menerima-Nya dan karena itu, ia menjamu dengan hidangan yang terbaik. Tuhan membalasnya dengan berkat kehamilan Sara, istrinya pada hari tuanya. Dalam Bacaan yang kedua, Paulus memberikan kesaksian hidupnya yang begitu bahagia sebagai pelayan Tuhan. Penderitaan sebagai pelayan Tuhan dalam melayani umat-Nya diterima dengan sukacita. Paulus bersyukur karena boleh menyatakan rahasia besar yakni bahwa Kristus ada di tengah-tengah umat-Nya. Bagi Paulus, kesempatan melayani Tuhan dalam hidupnya adalah kegembiraan dan sukacita. Dalam Injil dikisahkan dua bersaudara yakni Marta dan Maria yang sama-sama berusaha ingin menerima dan melayani Tuhan dengan sebaik-baiknya walaupun wujudnya berbeda. Baik Marta maupun Maria mempunyai tujuan yang sama yakni ingin memberikan yang terbaik untuk Tuhan.
Kita perlu mencontohi atau meneladani Abraham, Paulus, Marta dan Maria dalam menyam*but dan menerima kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Kita harus selalu membuka hati untuk kehadiran-Nya dalam hidup kita. Kehadiran-Nya kita terima dengan gembira dan penuh sukacita. Ia selalu hadir dalam berkat-Nya dan bimbingannya untuk menyelenggarakan hidup kita. Marilah kita menjalani hidup ini dengan penuh syukur. Semoga dengan hidup penuh syukur, kita semakin dikuatkan dalam pengabdian dan pelayanan kepada Tuhan dan sesama kita.
Doa Malam
Ya Tuhan, terima kasih atas kehadiran-Mu yang selalu menyertaiku.
Semoga hidupku penuh syukur atas kebaikan-Mu sehingga aku setia dan
teguh dalam mengabdi-Mu serta mengabdi sesama. Amin.
Post a Comment