Sabda Allah dalam Hidup dan Perutusan Gereja
“Sabda Allah dalam Hidup dan Perutusan Gereja,” adalah perhatian utama Sinode para Uskup yang akan diadakan di Roma pada bulan Oktober 2008. Tema tersebut sungguh sangat tepat dan relevan, karena Sinode para Uskup sebelumnya, yang diadakan pada tahun 2005 di Roma, memberikan perhatian pada tema yang saling melengkapi, “Ekaristi, sumber dan puncak hidup - dan perutusan - Gereja.”
Sabda dan sakramen selalu berjalan beriringan ! Buku kecil ini dimaksudkan sebagai sebuah buku sumber yang membantu umat beriman kita untuk mempersiapkan Sinode tersebut, sekaligus juga melaksanakan rencana tindak lanjutnya. Buku ini berisikan artikel-artikel, yang mudah diikuti oleh kaum awam, dalam hal tema-tema penting yang berhubungan dengan penafsiran Katolik akan sabda Allah. Buku ini juga berisikan (sebagai lampiran) dokumen penting dari Konsili Vatikan II, yaitu Dei Verbum, dan sebuah ringkasan dari dokumen yang diterbitkan oleh Paus Yohanes Paulus II, “Penafsiran Kitab Suci dalam Gereja.”
Supaya Kitab Suci makin berbuah dalam kehidupan umat beriman, ditambahkanlah sebuah bab yang berbicara tentang Lectio Divina atau Pembacaan Suci akan Sabda Allah. Pembahasan tentang hal ini juga meliputi cara latihan praksisnya.
Akhirnya, disampaikan juga empat contoh pembelajaran Kitab Suci, yaitu pembahasan tenang tempat kelahiran Yesus dari perspektif PL, Injil sakramental St. Yohanes (untuk menunjukkan kedalaman dan kekayaan Injil Yohanes yang hanya bisa ditemukan dengan pembelajaran akan “tanda-tanda” simboliknya), Esensi Kristianitas menurut St. Paulus, dan Kitab Wahyu, yang seringkali dianggap sebagai tulisan tersulit dari Kitab Suci.
Kami berharap bahwa buku kecil ini akan membantu kita untuk menemukan kembali harta kekayaan yang dianugerahkan Allah pada Gereja. Sabda Allah tindak hanya dimaksudkan untuk menerangi (“Sabda-Mu adalah terang bagi langkah kami” – Mzm 119:105) namun pertama-tama adalah untuk MENGHIDUPKAN (“Sabda-Ku adalah Roh dan kehidupan” – Yoh 6:63). Semoga gerakan Roh yang baru mempercepat saat ketika sebagian besar orang Katolik pada umumnya akan jatuh cinta pada Sabda Allah, dan mengalami kehidupan baru yang sungguh berarti melalui “makanan harian” (: roti kehidupan) yang mereka baca, pelajari dan doakan !
Post a Comment