Tempat Kelahiran Yesus
Tradisi mengatakan bahwa tempat kelahiran Yesus adalah sebuah gua di Betlehem yang sekarang di atasnya berdiri Basilika Kelahiran Kristus yang dibangun oleh Kaisar Konstantinus pada abad 4. Basilika ini dirusak, namun kemudian dibangun kembali oleh kaisar lainnya, Yustinianus (530 M). Kesaksian tentang gua ini sudah ada sejak zaman Origenes dari Alexandria (185-254 M), Ia mengatakan : “bahkan orang-orang tidak beriman pun mengetahui bahwa di dalam gua tersebut telah dilahirkan Dia yang disembah dan dimuliakan oleh orang Kristen.”
Perjanjian Baru tidak menyebutkan secara persis di mana tempat kelahiran Yesus di Betlehem dan juga tidak mencatat bahwa Yesus dilahirkan di kandang dengan dikelilingi oleh keledai dan sapi (seperti ditampilkan dalam berbagai adegan kelahiran Yesus). Kitab Suci hanya mencatat bahwa Yesus dibaringkan di dalam palungan (Lukas 2:7). Namun tempat kelahiran Yesus ini tidak terjadi begitu saja, karena 700 tahun sebelumnya sebuah tanda tentang tempat kelahiran Yesus sudah diberikan: “Dan engkau, hai Menara Kawanan Domba, hai Bukit puteri Sion, kepadamu akan datang dan akan kembali pemerintahan yang dahulu, kerajaan atas puteri Yerusalem” (Mikkha 4:8).
“Menara Kawanan Domba” berasal dari frase dalam bahasa Ibrani Migdal Edar yang berarti sebuah “menara jaga bagi kawanan domba.” Pada zaman dahulu, menara ini digunakan oleh para gembala untuk melindungi kawanan dombanya dari musuh-musuh mereka dan juga dari hewan-hewan buas. Dan ke dalam gua tersembunyi ini, para imam akan membawa masuk domba betina yang hampir melahirkan anak domba, supaya terlindung. Anak domba istimewa yang berasal dari suatu kawanan domba yang unik ini dipersiapkan untuk di masa depan dipersembahkan dalam Bait Allah di Yerusalem.
Mereka bukanlah kawanan yang sembarangan. Gembala yang menjaga mereka orang orang yang secara khusus dilatih tentang bagaimana seharusnya memelihara binatang yang akan menjadi korban persembahan, dan menjadi tugas merekalah untuk memastikan bahwa tak satu hewanpun yang terluka, cedera, ataupun cacat. Anak domba ini dibungkus dengan “kain bedung” untuk melindungi mereka supaya tidak terluka (bayi Yesus yang baru lahir juga dibungkus dengan cara demikian).
Ketika ibadat dipusatkan di Bait Allah di Yerusalem, padang rumput di sekitar Betlehem menjadi tempat di mana sekelompok khusus gembala memelihara anak domba-anak domba yang akan menjadi korban persembahan. Mereka ada di bawah perlindungan khusus kaum rabinik. Maka, mereka pun memelihara dengan seksama sebuah kandang seremonial yang bersih (“Menara Kawanan Domba”) sebagai suatu tempat kelahiran. Para gembala biasanya memelihara kawanan dombanya di padang terbuka 24 jam sehari setiap dalam sepanjang tahun. Namun ia akan membawa masuk domba betina yang akan melahirkan anak domba ke tempat di mana mereka bisa dipelihara secara khusus.
Kemungkinan besar, ke tempat semacam inilah Roh Kudus menuntun Yusuf dan Maria! Lukas 2:8-18 mencatat bahwa ada beberapa gembala di padang yang sedang menjaga kawanan dombanya di tengah malam. Siapakah para gembala ini? Kemungkinan, para gembala yang berjaga di dekat Betlehem ini adalah para gembala “Migdal Edar”, yang sadar akan ajaran para rabi bahwa Mesias berasal dari Betlehem (lih Mikha 5:2). Malaikat hanya mengatakn pada para gembala bahwa mereka akan menemukan seorang bayi yang “dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.” Tidak perlulah memberi pengarahan lebih lanjut kepada mereka karena merekalah yang memelihara anak domba-anak domba untuk korban persembahan. Ketika warta malaikat disampaikan, mereka segera tahu ke mana harus pergi, seperti ditunjukkan oleh Lukas 2:15-16, karena tanda ‘palungan’ (bagi mereka) berarti menunjuk pada “Migdal Edar!”
Dengan demikian, Mikha 4:8 mau menunjukkan bahwa Allah secara profetis menubuatkan bahwa Yesus sang Mesias akan dilahirkan di “Menara Kawanan Domba,” di tempat di mana anak domba tak bercacat dipelihara bagi korban persembahan di Bait Allah Yerusalem (kira-kira 3 mil jauhnya dari situ), di mana secara seremonial kandang/palungan yang bersih dipelihara dengan teliti oleh para imam Bait Allah yang mengawasi kelahiran setiap anak domba.
Dari pembelajaran kitab suci kita ini, kita bisa menyimpulkan bahwa di tempat kelahiran khusus inilah Yesus, “Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia,” (Yoh 1:29) dilahirkan!
Post a Comment